Thursday, October 27, 2016

Kumpulan Puisi Motivasi


sumber gambar : Line

 

 

 

 

 

 

Dunia Mimpi

Mimpi serupa cuplikan film
Skenario terputus-putus
Kepingan memori terpental-pental
huh 
Bermain di sebuah putaran
siapa pula penikmatnya?
hanya aku seorang
yeahh
Digarap si alam bawah sadar
kolaborasi sempurna dengan si Otak
~Arum P.


ANTAH BERANTAH
Masih ingat ketika kita meneguk secangkir teh hangat?

Meneriaki petir yang menghujam tanah ?
tepat di depan kacamataku
yang kini telah berembun

dibalik hujan ku memandang
dedaunan runcing
berbuku-buku
jalanan kecil
berliku-liku
tinggi menjulang

dunia bak fantasi
memecah lebatnya air langit
sial (hujan)
tak kusangka
hujaman butir air
setajam pedang bergerigi
sial
tak ku kenal
rupa si jalan
jas anti air tak lagi setia
kain tak lagi bersahabat

sial sungguh(!!!)
namun...

hangat sesiup teh
diseberang warung
Antah berantah
menghangatkan Jiwa
yang membeku
gurih tawa kita
menghancurkan sesak

mari....

bergegas
meninggalkan kenangan

~Arum P.


KOMA

Untaian kata demi kata
kuukir dalam lembaran tapak kaki
Tergores bersama langkah
Begitu kasar, begitu kusut
Tapi kunikmati setiap langkah
Begitu jauh, begitu buram
Tapi kusetia jalani langkah
Bukan petak ini
Bukanpun perhentian ini
Masih harus ku rangkai
Ribuan koma
Tanpa titik
~Arum P.


Alam Berduka

Lihatlah aku duloe,
Terselimuti hangatnya nuansa berbagi
Suka pun duka
Pelipur lara nan lelah
Bersandar di bibir danau
Angin berdesir
Menerbangkan canda tawa

Lihatlah aku dewasa ini,
Hampa
Tersembunyikan debu
Tak terjarahkan
Engkaupun enggan tapakkan kaki
Tinggalkan ku dalam keprihatinan
Tak berbalik
Bak tak berarti
~Arum P.

TEMAN apa SAHABAT ?

Lo bukan anak mall
Bukan anak gaul
Gak kaya,  gak miskin
Gak pintar" amat, gak bodo" amat
Dulu kita sering main brsama ibu pertiwi
Di bwah langit terbuka
Bahagia itu ketika udh dekil & kotor
Hahaha
Duloee bngt
Skrang ....
Loe sibuk
Gue sibuk
Jarang ketemu
Tapi kalo jenuh
Hanya satu pelarian
Pantai sederhana dekat tmpat tinggal
Disana beban hidup terasa sirna
Larut dalam luasnya pandangan
Tidak sering
Hanya sesekali
Tapi tak kan pernah bosan
Baik pantai itu maupun loe
~Arum P.

Waktu Yang Terbuang

Maaf ayah ibu
Sempat ku lupa diri
Kepercayaanmu
Janji itu
Hampir aku hancurkan
Serpihan penyesalan mulai tampak
Aku gagal ...
Komitmen pecah berantakan
Impianku luput sejenak
Tergusur oleh kesibukan yang tak bermakna
Aku menyesal
Nilai sekolah ku turun
Akan ku mulai kembali
Perjuangan raih impian tertinggi
Yakinlah padaku
Tak kan ku jatuh dilubang yang sama
Tak kan ku pernah lupa
Bahkan sampai Nanti ....
Di masa depan
Arum P.


Kokoh Berdiri

Kegagalan adalah tangga menuju kesuksesan.
Aku pun percaya itu!
Tapi tangga bisa saja roboh bukan!
Tatkala penyokongnya tak kuat menahan beratnya beban.
Tatkala keteguhan hati telah goyah
Maka kamu akan terjatuh, terlarut dalam kegelapan rasa.
Jangan!!!
Selalu ingatlah
Aku bisa, aku bisa, pasti BISA.
~Arum P.


Keluarga Kunci Pemikiran Anak

          Setiap kehidupan, terjadi ribuan kali perjumpaan. Setiap perjumpaan, ditemui ribuan karakter individu. Karakter, kepribadian, terutama jalan pemikiran individu (anak) sangat dipengaruhi oleh sosok keluarganya.
        Semasih hidup, manusia senantiasa mengalami proses. Dimulai dari kelahiran, kehidupan, hingga kematian. Rutinitas di era globalisasi menuntut individu untuk mampu bersosialisasi. Tempat pertama bersosialisasi dan kunci terbentuknya kepribadian dasar anak ialah didalam keluarga. Keahlian, kepintaran, menilai benar atau salah, dan berbagai jalan pemikiran anak dipengaruhi kuat oleh kebijakan, kepribadian setiap anggota keluarganya.
       Kolaborasi antara sifat bawaan gen dengan kebiasaan keluarga melahirkan berbagai karakter seseorang. Tidak mengherankan banyak diantara anak yang mengikuti jejak orang tua. Meskipun berbagai faktor seperti pergaulan bahkan kurang perhatian orang tua, menyebabkan tidak  semua individu bersikap selayaknya yang telah diajarkan orang tuanya.  orang tua yang gemar sepak bola, berpolitik, kecantikan, dsb, cenderung anaknya memiliki kegemaran serupa. Sebagai contoh, seorang ayah yang gemar membaca koran, ditiru oleh si anak karena telah terbiasa. Ia kemudian mencoba melatih keahlian menulis dengan mengikuti extra jurnalistik di lingkungan sekolah. kini, gadis bernama Dwijayanthi tersebut telah menjadi seorang wartawan di media ternama Bali.
Opini orang tua telah ditanamkan sejak kecil pada anak baik disengaja maupun tidak. hal ini menjadi tolak ukur individu dalam bertindak. sebagai contoh banyak ditemui kasus rumitnya menilai benar ataupun salahnya sesuatu, terutama dalam berpolitik. Beredar ribuan bahkan ratusan opini di masyarakat terhadap sesuatu hal. contohnya saja, di sebuah keluarga, ayah dan kakak seorang anak sangat suka menonton acara yang berbau politik. kini, setelah menduduki bangku SMA, ia gemar berdebat dalam menilai kebenaran sebuah opini politik. ia menyadari bahwa berpolitik sangatlah rumit dilihat dari kasus-kasus dilapangan. ia mengaku bahwa seiring ia mendalaminya, ia merasa semakin bodoh karena banyak hal-hal baru yang terkuak. bahkan banyak hal baru mencoba mengusik opininya dengan memberikan pandangan-pandangan yang terlihat sempurna. Dibalik teori yang sempurna terdapat banyak penyimpangan dalam pelaksanaan di kehidupan nyata. opini-opini ini banyak beredar di media sosial yang patut diwaspadai kebenarannya.” Namun si anak masih teguh dengan pendiriannya yang telah ditanamkan sejak kecil oleh keluarganya, opini dari luar ia jadikan perbandingan sedangkan opininya ia jadikan landasan dalam menilai. ~ArP

alasan -> kesimpulan on process