Wednesday, November 30, 2016

Dibalik Kata "Solidaritas"

Siapa tak pernah menyerukan "Solidaritas". Kata berkonotasi bersatu ini, tak ubahnya dijadikan benteng perlindungan dalam berbuat hal yang tidak seharusnya.
           Tidak dipungkiri kekuatan kata "Solidaritas" mampu merasuk hingga kehati nurani, meningkatkan rasa persatuan antarsesama. Kendati demikian, seiring merajalelanya kata ini diseruk-serukan, maknanya pun mulai bergeser. Jauh dari alam sadar, kata solidaritas bagai seuntai tali yang mengikat khalayak pendengarnya. Tatkala didengungkan, sekumpulan manusia pun akan bertindak didasari kata solidaritas tersebut. Tidak lagi wajib didasari kebenaran, asalkan kata solidaritas telah diumbar-umbar maka semua akan menurut begitu saja. Bukanlah tanpa alasan, banyak pertimbangan yang bergulat. Seperti:
1. Takut berbeda
2. Takut berpendapat
3. Takut dijauhi teman
4. Takut ditinggalkan karena berbeda seorang diri.
5. Takut dibilang egois katanya

         Begitulah secuil alasan tidak inginnya seseorang menentang perbuatan yang didasari kata solidaritas. Hakikatnya kata ini baik adanya. Namun, oknum-oknum yg menyalah gunakan kata solidaritaslah yang hendaknya menimbang-nimbang. Sudah benarkah perbuatan kita yang bercapkan solidaritas itu? Contohnya saja, kegiatan contek-mencontek. ~ArP

Tuesday, November 29, 2016

Rindik

Rindik merupakan alat musik tradisional dari Bali. Sebagai salah satu kekayaan Seni Budaya Bali, Rindik senantiasa dilestarikan masyarakat lokal.



Dewasa ini, Kebudayaan barat telah menjamur hingga kepelosok Indonesia. Kebudayaan barat memiliki pengaruh kuat, baik dari segi berbusana, beretika, pola pikir, dan sebagainya. Tidak dipungkiri kebiasaan-kebiasaan barat yang mulai membudaya menimbulkan dampak positif begitupula dampak negatif. Dalam hal ini, masyarakat dituntut selektif dalam menerima kebudayaan asing. kebudayaan lokal dan adat istiadat bak identitas yang melekat sejak menginjakkan kaki ditanah kelahiran. masyarakat khususnya remaja yang tergerus budaya asing tiada terkontrol menyebabkan pudarnya identitas dirinya. Mencintai Budaya lokal adalah solusi terbaik dalam mengakarkan identitas sehingga tidak akan goyah diterpa arus globalisasi. I Komang Agus Krisnanda dan Dino Saputra contohnya. Dua sekawan itu tertangkap tengah bermain rindik di sela-sela acara Jeda Sekolahnya. I Komang Agus Krisnanda kerap menyanyikan lagu-lagu Bali, Medharma Githa, dan berbicara tentang budaya-budaya Bali kepada teman-temannya disela waktu luangnya. Sejalan dengan hal ini. pria yang gemar memakai saput (busana bali) poleng itu pun pintar dan taat beragama. Bagi dia, Bali adalah Hidupnya. Budaya lokal adalah desah nafasnya. ~ArP

Wednesday, November 16, 2016

Efek Samping Bullying

Kasus pembulian di kalangan pelajar sedang marak-maraknya terjadi dewasa ini. Lepas dari pandangan, bullying bisa terjadi tanpa disengaja. Selain dapat mematikan karakter seseorang. Bullying dapat mengakibatkan berbagai macam efek samping. Diantaranya:
1. Turunnya kadar kepercayaan diri seseorang akibat pembulian.
2. Dapat menimbulkan rasa dendam.
3. Meningkatkan rasa indivilualisme.
4. Turunnya nilai sosial individu, akibat ketidakpercayan terhadap individu lain. 

Kasus pembulian bak berjalan diatas seuntai tali, diantara jurang kebangkitan dan kehancuran. Seringkali yang terjadi bahwa mengarah pada akibat yang negatif. Sehingga phenomena bullying harus segera dihentikan. Hati-hati sebab pembulian kadang terjadi tanpa disadari.

       Sebagai contoh: di berbagai jenjang sekolah, sarat terdengar kata "PI" (penting ibe/egois) ditunjukkan kepada siswa yang pintar namun pelit dalam berbagi jawaban ketika ulangan tengah berlangsung. Tidak jarang secara gamblang teman-teman disekelilingnya melontarkan kata "PI".
    Si individu itupun merasa sedikit bersalah, bisa jadi ia tidak percaya diri kemudian merubah karakternya dengan menyesuaikan pada keinginan teman" disektarnya. Tentu ini tidak akan berdampak baik bukan!.
     Tidakkah pernah terlintas bagaimana usaha dan perjuangan si individu korban bullying tersebut untuk berhasil menjawab soal-soal ulangan yg individu lain belum tentu bisa lakukan. Mereka tidak pernah tahu mungkin saja si individu tersebut jungkir balik, hingga tidur larut malam hanya untuk belajar agar bisa menjawab soal-soal ulangan dengan jerih payahnya sendiri.
        Namun apa yang teman-temannya seringkali lakukan, ia hanya memanggil nama dan meminta jawaban, semudah itu untuk mendapatkan nilai yang bagus. Sayangnya meskipun berat, si individu tersebut mau tidak mau akan memberikan hampir setengah dari jawaban yang ia ketahui...
     Betapa tidak adilnya dunia ketika anda susah payah bekerja namun orang lain yang menikmati hasilnya. Jangan hanya bisa berkata kamu egois karena tidak mau bekerja sama ketika ulangan. Kini siapa hakikatnya yang egois?
      Yang sebenarnya terjadi, bahwa si pelontar kata PI itulah yang jauh lebih egois, sudah tidak mau susah, maunya enak saja, dan menyalahkan orang lain pula. Sungguh perbuatan yang tidak sepantasnya. ~Arp

Sunday, November 13, 2016

 Contoh proposal kegiatan

Hii there, kalian yang sedang memburu dana proposal untuk kegiatan extra/organisasi. dibawah ini disediakan contoh proposal menurut salah satu sekolah di Bali. Semoga bermanfaat yaa, jangan lupa diedit seperlunyaa.. Thank youuu 

note: maaf karena fromat bagian bawahnya masih berantakan, sebab saya masih belum mahir menjadi seorang blogger dan mengatur format tulisan di blog, arigatou gozaimasu.                                          

 

 
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
JURNALIS  SMA NEGERI SUKAWATI
Jalan Lettu Wayan Sutha Sukawati, Gianyar. Telp.0361-299628
E-Mail: info@sma1-sukawati.sch.id.
Website: www.elib.sma1-sukawati.sch.id